9 Desember 2021 - 14:15
Iran dan Turki Menekankan Perluasan Kerja Sama

Dalam percakapan telepon, Presiden Iran dan Turki menekankan perlunya memperluas kerja sama ekonomi antara kedua negara di bidang kontra-terorisme.

Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA , Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi, dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menekankan pentingnya hubungan Tehran-Ankara di bidang ekonomi dan perdagangan, seraya menekankan, "Dalam waktu dekat, dengan diadakannya pertemuan bersama di Tehran, perkembangan kerja sama akan memasuki babak baru.

Presiden Turki juga menekankan pentingnya kerja sama antara kedua negara, terutama di bidang ekonomi dan keamanan, dan mengatakan, "Sekarang gagasan kerja sama bersama telah berlaku di antara negara-negara kawasan serta lawatan dan konsultasi baru-baru ini menunjukkan keberhasilannya."

Sambil menekankan pada mengadakan pertemuan kerja sama bersama antara Tehran dan Ankara, Erdogan menambahkan, "Dalam kunjungannya ke Tehran di masa depan, hubungan antara kedua negara akan memasuki babak baru perluasan."

  • Baca juga: Raisi ke Erdogan: Jalan Asli Perangi Terorisme, Hormati Kedaulatan Negara Lain

Iran dan Turki dianggap sebagai negara berpengaruh di kawasan karena masalah geopolitik, kesamaan dan sejarah, ikatan budaya, struktur demografi dan sumber daya alam. Pendalaman hubungan antara kedua negara merupakan faktor penting dalam menciptakan stabilitas dan menjamin keamanan regional.

Dari perspektif Republik Islam Iran, di mana tetangganya dan negara-negara Islam berada di garis depan prioritas kebijakan luar negerinya, banyak masalah saat ini di kawasan itu, termasuk terorisme, yang disebabkan oleh intervensi trans-regional dan kehadiran pihak asing.

Oleh karena itu, dalam beberapa bulan terakhir, pejabat Iran dan Turki telah meningkatkan konsultasi tentang perkembangan regional dan internasional. Kedua pihak menekankan perlunya stabilitas, keamanan dan ketenangan di kawasan Asia Barat, serta memperhatikan kebijakan lingkungan dan peningkatan perdagangan antara kedua negara.

Dalam percakapan telepon, Presiden Iran dan Turki menekankan perlunya memperluas kerja sama ekonomi antara kedua negara di bidang kontra-terorisme.

Sebelumnya, Erdogan bertemu dengan Presiden Iran di sela-sela KTT ECO di Ashgabat, dan menyatakan bahwa negaranya menganggap perlu untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama bilateral dan regional dengan Republik Islam Iran.

"Kita bisa membuat lompatan dalam tingkat hubungan kedua negara, terutama di sektor ekonomi," ujar Erdogan.

Melihat hubungan Iran-Turki menunjukkan bahwa terlepas dari perbedaan politik dan persaingan regional, kedua negara tetangga, dengan perbatasan bersama sekitar 500 kilometer, selalu menganggap perlu untuk menjaga hubungan persahabatan dan memperluas hubungan ekonomi.

  • Baca juga: Menlu Turki akan Bertemu Presiden Raisi di Tehran

Kapasitas perdagangan Iran-Turki sekitar $30 miliar, yang telah mencapai sekitar $9 miliar dalam beberapa tahun terakhir karena wabah Corona dan sanksi ilegal AS terhadap Iran.

Adalah kepentingan Iran dan Turki untuk mengembangkan kerja sama regional dan bilateral, yang dapat diwujudkan semaksimal mungkin dengan finalisasi dokumen kerja sama jangka panjang antara kedua negara. Dokumen ini kemungkinan akan ditandatangani oleh pejabat kedua negara saat kunjungan mendatang Presiden Turki ke Tehran.

Saat ini, terdapat berbagai kapasitas di bidang industri, pertanian, jasa dan pariwisata, minyak, gas dan petrokimia di kedua negara, yang dapat dipertimbangkan dalam penyusunan dokumen ini.

Barsam Mohammadi, pakar isu-isu regional, mengatakan, “Dokumen kerja sama jangka panjang antara Iran dan Turki akan efektif dalam menciptakan peluang dan kapasitas baru serta saling pengertian kepentingan nasional dan regional melalui koordinasi strategi makro dalam hubungan antara kedua negara."


342/